Malindafurniture.com - Banyak dasar dalam mendesain sebuah lemari pakaian, yang paling penting adalah seberapa lemari ini ramahn digunakan oleh pengguna. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam desain interior lemari pakaian adalah pemahaman tentang ergonomi
Apa itu ergonomi dan bagaimana pengaruhnya terhadap desain lemari pakaian?
Secara umum, ergonomi mengacu pada ilmu yang mempelajari orang dan barang yang mereka gunakan serta lokasi yang sering mereka kunjungi. Dengan perencanaan yang memadai dan pemahaman dasar pengguna ini, seseorang dapat memanipulasi item dan lokasi yang sering dikunjungi dalam rutinitas sehari-hari untuk membuatnya lebih cepat, lebih aman, dan lebih nyaman bagi orang yang diinginkan.
Dalam desain interior, ergonomi adalah topik yang sering dibahas- ergonomi dapur agar seseorang dapat menyiapkan makanan tanpa kesulitan, perencanaan ruang dalam desain blue print rumah untuk membuat ruangan terasa luas, jenis sofa yang cocok untuk keluarga- setiap aspek tunggal dengan desainer interior yang baik dirancang dengan mempertimbangkan pengguna akhir.
Tentang kamar tidur dan khususnya, desain lemari pakaian, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan agar ergonomis. Ergonomi desain lemari pakaian sangat tergantung pada siapa pemakainya- usia, jenis kelamin, tinggi badan, kondisi fisik, kesukaan, dan tangan dominan.
Berikut beberapa Prinsip Ergonomi & Bagaimana Pengaruhnya terhadap Desain Lemari Pakaian berikut dengan contoh sebagai berikut:
1. Menjaga Postur Netral
Ketika tubuh pengguna dalam keseimbangan, mereka dikatakan dalam posisi netral. Keadaan ketidakseimbangan merupakan postur yang canggung dan harus dihindari dengan segala cara untuk aktivitas yang dilakukan secara rutin. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan klien yang berbeda, hal yang utama adalah pembuatan lemari yang fungsional. Lemari pakaian yang dirancang dengan baik secara ergonomis akan memungkinkan klienmu untuk mengerjakan aktivitas mereka secara efisien.
Berikut merupakan hal umum yang harus kalian ingat dalam mendesain lemari klien:
A. Tinggi rata-rata wanita di Indonesia 160cm. B. Tinggi rata-rata laki-laki di Indonesia 170cm. C. Tinggi lemari 210cm sesuai dengan jangkauan tangan rata-rata orang Indonesia 200cm. D. Kabinet atas untuk fitting lemari dalam ruangan dan penyimpanan ekstra dengan tinggi bervariasi antara 40 - 60cm. E. Hanger area untuk kemeja sekitar 120cm. F. Hanger area untuk dress sekitar 170cm.
|
Contoh: Merancang desain pegangan lemari pakaian yang ergonomis untuk mengarahkan gerakan membuka dan menutup pintu lemari bekerja dengan prinsip menjaga postur netral jari-jari, pergelangan tangan, dan lengan bawah.
2. Pengurangan kebutuhan akan Tenaga, Gerakan, dan Paparan yang Berlebihan terhadap Peningkatan Getaran
Untuk penggunaan produk, pengguna tidak boleh menerapkan gaya atau gerakan berlebih dan tidak menerima getaran yang meningkat. Faktor-faktor ini dapat membahayakan kesehatan jangka panjang individu.
Contoh: Berjuang untuk membuka laci yang berat di lemari atau pintu lemari yang berkarat memang agak tidak menyenangkan- dan bisa mengganggu kesehatan dalam jangka panjang. Pertimbangkan desain pintu lemari geser dan laci push-to-open untuk kemudahan dan pengurangan kebutuhan akan tenaga dan gerakan yang berlebihan.
3. Barang harus mudah diakses
Barang-barang untuk penggunaan sehari-hari harus ditempatkan dalam jangkauan yang mudah dijangkau sehingga mudah dijangkau dan digunakan.
Contoh: Dalam lemari pakaian, barang-barang yang digunakan secara rutin seperti pakaian sehari-hari dan pakaian dalam harus ditempatkan di dalam zona yang mudah dijangkau. Menggunakan aksesori lemari pakaian yang tepat untuk mengaturnya dalam zona ini sangat membantu. Penggunaan loteng atau penyimpanan bawah harus disediakan untuk barang-barang yang hanya digunakan sesekali seperti pakaian untuk acara khusus, pakaian musiman, atau koper.
4. Pengoperasian maksimal dalam Zona Hand-Shake
https://www.malindafurniture.com/
Beroperasi dalam zona nyaman seseorang selalu memberikan hasil terbaik. Demikian pula, Zona Hand-Shake seseorang dianggap sebagai zona kekuatan mereka dan berada di antara bagian tengah dada seseorang hingga bagian tengah paha mereka. Jika ada upaya yang perlu dilakukan, yang terbaik adalah beroperasi di dalam zona ini untuk mengurangi ketegangan.
Contoh: Barang-barang berat seperti kotak perhiasan atau lemari kamar tidur utama dengan meja rias yang dapat dilipat atau dudukan setrika harus ditempatkan di dalam zona ini agar pengguna dapat dengan mudah mengoperasikannya.
Itulah beberapa panduan dalam mendesain atau memilih lemari yang ergonomis untuk hunian Anda. Pilihan furniture yang tepat dan ergonomis tentunya juga akan berkaitan erat dengan kondisi Kesehatan Anda. Tanpa kita sadari postur tubuh yang salah dalam melakukan aktifitas juga bisa menimbulkan masalah Kesehatan dalam jangka waktu tertetnu. Jadi penting sekali untuk Anda memiliha lemari yang tepat untuk Anda.