LogoLogo

Desain Art Deco untuk Rumah ala Paris van Java di Tubagus Ismail Bandung

09 November 2021 / Design

Hallo Malinda Addict ! Apakah Anda pernah berkunjung ke Bandung? Seberapa sering Anda ke sana? Atau Hal apakah yang menarik Anda untuk ke Bandung? Ya, tentu banyak sekali hal yang ada di Bandung, dan hingga kini Bandung selalu menarik untuk di kunjungi setiap saat.

Sejak dulu Bandung memilliki banyak keunikan dan pesona yang tidak bisa kita lewatkan. Mulai dari suasana, fashion dan aksesoris, tempat-tempat wisata hingga ratusan jenis makanan yang akan memanjakan lidah terutama bagi Anda pecinta kuliner.

TUBAGUS ISMAIL
Sumber : https://jabarprov.go.id/

Kota yang berada di Jawa Barat ini juga memiliki julukan yang khas yakni Paris Van Java, Julukan itu sudah tersemat untuk Bandung sejak 1889-1904 di masa kolonial Hindia Belanda, serta dipopulerkan Belanda dimana sengaja dibuat agar dapat menarik turis agar berkunjung ke Hindia Belanda.

Istilah Paris van Java berkaitan sangat erat dengan perkembangan pariwisata di Hindia Belanda. Melalui wisata, mereka ingin menunjukkan kemajuan yang dibuat di negeri jajahan pada dunia sekaligus menambah pemasukan baru dengan cara menjuluki kota-kota di Indonesia dengan nama-nama tempat yang populer di Eropa.

Bandung sebagai Paris-nya Pulau Jawa muncul karena menjadi pusat gaya busana. Saat itu, gaya fashion Bandung sangat kental dengan sentuhan Paris. Model busana terbaru dari Paris akan selalu terlihat dipajang di setiap sudut tokonya.

Tidak hanya itu, arsitektur di Bandung menerapkan art deco sebagai acuan pembangunan gedung yang sangat mirip dengan Paris. Salah satu contoh yang bisa dilihat adalah Gedung Hotel Preanger serta hotel Savoy Homan. Dimulai dari orang-orang Belanda di masa kolonial, julukan Kota Bandung sebagai Paris van Java kemudian terus diwariskan turun-temurun hingga sekarang menjelma menjadi pusat wisata di Jawa.
Dengan perkembangan yang ada menjadikan gaya Art Deco ini contoh desain rumah para bangsawan yang ada di Bandung saat itu.

Arsitektur Art Deco merupakan gaya desain yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam sebuah pameran dengan tema “Les Années 25” sebagai acara peninjauan kembali terhadap pameran “l’Expositioan Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes” yang diselenggarakan pada tahun 1925 di Paris. Istilah Art Deco ditulis dalam sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Decoratifs di Paris. Semenjak saat itu nama Art Deco mengacu pada desain seni yang sedang populer dan modern.

Paris dinilai sebagai pusat seni desain Art Deco. Hal ini dapat dilihat dari model furnitur buatan Jacques-Emile Ruhlmann, yang dikenal sebagai ahli desainer gaya Art Deco yang terbaik. Gaya Art Deco menggambarkan maskulinitas dengan garis-garis yang tegas. Hal ini dipengaruhi oleh Revolusi Industri di Inggris pada penghujung abad ke-19, ketika mesin pabrik pada saat itu akhirnya mampu menciptakan suatu hal yang sangat sulit diciptakan oleh manusia, salah satunya adalah garis lurus.

TUBAGUS ISMAIL

Sumber : https://www.arsitag.com/article/arsitektur-art-deco

Desain Art Deco memberikan kebebasan berseni bagi desainer untuk menciptakan sebuah makna modern pada desain interior yang dibuatnya. Modern dapat diartikan sebagai berani tampil beda dan baru, serta tampil lebih menarik dari yang lain dan tidak kuno. Semua hal tersebut diwujudkan dengan pemilihan warna mencolok, proporsi yang tidak biasa, penggunaan material terbaru, dan dekorasi yang megah.

Dalam perkembangannya, Art Deco memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dengan arsitektur lain. Berikut adalah karakteristik Art Deco yang dapat kita temui dalam bangunan dan rumah:

Sisi bangunan melengkung. Sisi bangunan berbentuk melengkung merupakan ciri khas yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan bergaya Art Deco. Akan tetapi, tidak semua sisi bangunan menggunakan sudut melengkung, hanya satu atau dua bagian sisi bangunan.

Unsur abstrak pada desain. Salah satu ciri khas Art Deco yang paling terlihat adalah padu padan setiap detailnya yang kadang terlihat kontras, namun tetap serasi. Perpaduan dari berbagai bentuk, ornamen, dan teksur memberikan kesan abstrak tersendiri dan menjadikan desain Art Deco semakin menarik.

Adanya Ziggurat. Ziggurat adalah struktur bertingkat yang terlihat seperti tangga. Gaya arsitektur Art Deco sebetulnya terpengaruh oleh gaya arsitektur purba dari Babilonia dan Mesir. Ziggurat merupakan sebutan bagi punden berundak dari peradaban Mesopotamia dan juga merupakan cikal bakal piramida Mesir.

Warna yang variatif. Sebagai salah satu desain yang terkenal penuh dengan kreatifitas, pemilihan warna dalam desain Art Deco juga tidak mengenal batasan. Bahkan, sering ditemukan penggunaan warna-warna terang yang mencolok dalam rumah bertema Art Deco.

TUBAGUS ISMAIL

Glass block. Penggunaan glass block atau balok-balok kaca digunakan secara ekstensif sebagai pengganti jendela. Fungsinya adalah untuk memaksimalkan masuknya cahaya ke dalam rumah.

Atap datar. Art Deco juga merupakan turunan dari gaya kubisme yang sangat mengagungkan bentuk kubus. Maka, seringkali bangunan Art Deco memiliki atap yang datar, tidak miring seperti bangunan kebanyakan. Atap bergaya Art Deco juga biasanya dihiasi dengan parapet (penghalang pendek di tepian atap) atau bahkan menara.

Furnitur yang artistik. Kunci dalam desain Art Deco adalah keserasian dalam berbagai bentuk dan warna yang berbeda. Maka, furnitur dengan kesan artistik sering kali digunakan.

TUBAGUS ISMAIL

Material yang beragam. Material furnitur yang digunakan dalam desain interior Art Deco sangatlah beragam. Hal ini ditujukan untuk menciptakan kesan serasi dalam dekorasi ruang. Namun, rumah bergaya Art Deco sering menggunakan beton sebagai material utamanya terutama untuk dinding rumah.

Kaca besar. Penggunaan kaca besar dapat memberikan kesan luas pada ruangan dan kaca selalu menjadi elemen dekoratif yang diutamakan. Kaca besar dengan desain Art Deco yang geometris dapat menambah kesan artsy pada ruangan.

TUBAGUS ISMAIL

Tertarik dengan desain yang satu ini? Desain sekarang juga rumah impian Anda !