Malindafurniture.com- Menurut definisi, Konsep biofilik menghadirkan kesejahteraan dengan memasukan undur-unsur yang membangun hubungan antara alam, biologi manusia, dan bangunan secara fisik, visual, dan emosional. Hal tersebut termasuk menggunakan bahan alami, tanaman hijau, pencahyaan alami, dan ruang untuk ventalasi alami. Berikut ini beberapa karaktiristik bangunan yang menggunakan arsitektur biofilik.
Pemilihan Material
Mengingat krisis lingkungan, pada designer beralih ke arsitektur yang sadar terhdapa lingkungan dengan tujuan memicu perubahan. Selama bertahun tahun, bumi dan sumber daya telah digunakan untuk membangun struktur monumental, tetapi penemitian terbarulah yang membuktikan bagaimana menggunakan bahan-bahan semacam itu yang menciptakan respon kognitif dan fisiologi yang positif.
Alam di dalam Ruang
Salah satu cara arsitek untuk mengintegrasikan elemen biofilik dalam desain interior mereka adalah memalui tanaman hijau, air, dan api. Namun dalam desain biofilik, tanaman yang dipilih tidak sembarangan, tetapi dipilih berdasarkan kondisi iklim, karakteristik geografis. Beberapa penelitian juga menunjukan bahwa melihat, mendengar, atau menyentuh air mengurangi stress, meningkatkan ketenangan dan konsentrasi, serta menurunkan detak jantung. Hal tersebut mendorong arsitek untuk memasang dinding air, akuarium, kolam mini, air mancur, dan sungai.
Pencahayaan
Saat ini, Sebagian waktu dihabiskan di dalam ruangan yang diterangi dengan campuran pencahayaan buatan dan alami. Terpapar cahaya buatan, terutama di malah hari, mengubah jam biologis tubuh, dan memengaruhi produktivitas, nafsu makan, dan tingkat energi.Akibatnya, arsitek memprioritaskan pencahayaan alami dan memastikan bahwa karakteristik cahaya buatan identic dengannya.Karakteristik biofilik cahaya juga mencakup variable cahaya dan bayangan, dan bagaimana intensitasnya serta cara keduanya melengkapi dalam suatu ruang agar mendapatkan kenyamanan visual penggunanya.
Sirkulasi Udara
Dalam hal ini, sirkulasi udara dan kenyamanan termal, biofilik dapat dicirikan sbagai pelengkap kualitas dan perubahan suhu dan kelembapan yang bervariasi. Ideoalnya, kualitas udara secara keseluruhan harus memberikan kenyamana dan vitalitas, serta memberi pengguna kemungkinan untuk menyesuaikan kondusu termal, baik secara manual maupun otomatis, berdasarkan kebutuhan dan preferensi mereka.
Fisik dan View ke alam
Untuk lebih membangun hubungan dengan alam, arsitek telah membangun proyek yang berhubungan dengan lanskap sekitarnya, baik secara fisik maupun visual. Batas antara arsitektur dan bangunan berada di kesan “Buatan Manusia” dan memberikan rasa keterbukaan dan kebebasan, yang memungkinkan arsitektur dan alam menjadi satu.
Biomimikri dan Bentuk Organik
Seiring dengan intervensi alam dan bahan konstruksi, bentuk dan tekstur organic/ biomorfik juga berfungsi sebagai referensi kuat untuk pola yang ditemukan di alama. Kurva telah mendominasi tren desain interior selama beberapa tahun terakhie. Banyak orang lebih menyukai objek visual melengkung karena menandakan kurangnya ancaman, ekspresi arsitektural bentuk organic dalam desain interior diterjemahkan ke dalam furniture, pencahayaan, tekstil, partisi, dan motif dinding.
Tata Ruang dan Tata Letak
Dalam interior dan arsitektur, bofilik adalah adopsi polar uang yang ditemukan di alam dan diinterprestasikan sebagai konfigurasi ruang interior. Tjuannya adalah untuk memprioritaskan kesejahteraan pengguna, terutama jika itu adalah tempat yang asing bagi mereka. Pikiran Indonesia secara otomatis beralih ke mode bertahan hidup dan mencari tempat yang menawarkan keaman dan perlindungan. Pola ini dapat dilihat secara arsitektural sebagai zona perlindungan, area terbuka dan dapat mengurangi stress dan gangguan, serta memicu rasa perlindungan, kreativitas, dan ekspolarasi.
Temukan lebih banyak artikel interior dan arsitektur di website kami di www.malindafurniture.com .